100 hari dalam unsur kehidupan

100 hari?

Dari info yang kudapat, 100 hari adalah masa-masa dimana seseorang dapat beradaptasi secara sempurna, normalnya sih begitu, mungkin tergantung individu juga dalam menyikapi keseharian baru tersebut. kalau fokus ya mungkin kurang dari 100 hari udah bisa beradaptasi dengan sempurna
Atau kadang biar ga terasa lama disebut juga dengan 3 bulan 10 hari,
Tadi siang agak terharu juga malu, saat anak-anak pelanggan warnet mampir ketempat kerjaku di agency koran dan majalah... sebegitu respectnya anak-anak itu denganku... padahal aku bukan orang yang benar-benar suka dengan anak-anak, malas banget dengan kebandelan mereka, tapi sepertinya justru dari sifat yang asal-asalan dalam menangani mereka... justru itu yang mereka harapkan, asal-asalan disini maksudnya tidak terlalu mengekang mereka, mengikuti saja kemana arah yang mereka mau dan hanya memberitahu seperlu yang mereka perlukan untuk tau... yup

Beberapa bulan bergaul dengan bocah-bocah nakal ini terasa ada semacam ikatan dengan mereka... kangen juga dengan keusilan mereka, haha
Anak-anak  itu ternyata menyenangkan, lucu-lucu... mereka berbuat semau-mau mereka tanpa tau akibatnya apa dan kegaduhan apa yang akan mereka buat dengan kenakalan itu...
Miris juga mendengar obrolan "preman" mereka yang tanpa segan bicara jorok, alat kelamin disebut-sebut, menghina dan lain-lain... mereka masa depan bangsa, korban lingkungan.

Rasanya kenakalan mereka agak berkurang, tidak lagi seperti waktu pertama aku menjaga warnet ini...
Kata-katanya lebih terjaga... dan kadang aku terharu juga saat...
- Mereka bertanya "Rumah Om dimana sih?" wtf kaya orang dewasa aja, tapi terasa perhatian mereka
- Mereka mengeluh "Tante yang jaga siang itu galak" (aku shift malam) hah? emangnya aku ga galak gitu? aku masih ingat kadang suka membentak mereka saat mereka salah, so bagian mana yang mereka maksud ga galak? dasar anak-anak... haha
- Mereka bercanda seolah aku teman mereka : ya meski kadang aku yang harus mengerti cara bercanda mereka yang kadang menyebalkan, tapi mereka benar-benar jujur dan tanpa beban saat "usil" denganku... hihi

overall... kalau aku cewe.. mungkin aku bakal meneteskan air mata melihat cara mereka mengungkapkan isi hatinya, mengekspresikan dirinya... ternyata hanya orang dewasa yang harus mengerti mereka, betapa mereka melihat kita langsung kedalam hati kita... bukan dari wajah sadis kita, tapi dari seberapa tulusnya kita dalam kesadisan itu untuk kebaikan mereka... tentu sadis yang kumaksud bukan dengan kekerasan... just scar face diselingi tawa... haha aku ga pernah benar-benar serius memarahi mereka

so... aku tak menyangka kalau akhirnya "jatuh hati" dengan anak-anak, sepertinya benar ungkapan "liat anak orang terasa seperti anak sendiri, liat istri orang lupa istri sendiri" (doel sumbang) ahaha


No comments:

Post a Comment

what do you think of?