Dear Pemirsa,
Kolom komentar sebenarnya sudah dibuka dan pemirsa blog ini sudah bisa berkirim komentar mengenai isi blog ngawur ini. hehe
Cerita kali ini judulnya mungkin agak ga nyambung dengan isinya jadi jangan dibaca kelanjutannya kalau ga mau kecewa. ^^
Entah kenapa menjelang usia 25 hal yang umum menjadi bahan perbincangan diantara teman sebaya adalah "kapan kawin", atau kadang secara straight "istrimu mana?" atau juga yang agak menyindir "kan ada istrimu di rumah..."
Secara aku sendiri baru merasakan fenomena ini jadi bisa dibilang pengalaman pertama di usia-usia "dewasa" jadinya baru pertama kali juga mendapati obrolan para orang-orang dewasa, meskipun aku pikir usiaku masih aja 15-18 tahun.. jangan tanya kenapa :p. sejujurnya malas banget kalo ngobrol sama teman sebaya atau yang lebih tua tentang hubungan antara laki-laki dan wanita entah kenapa rasanya kalau sudah berbahasan dengan istilah "suka dan tidak suka" hubungan sosial menjadi terasa hambar saat ngobrol dengan cewe meskipun hanya sebatas isu. sedang dalam pikiran tidak bermaksud apa-apa, jadinya bisa aku yang salah paham, atau lawan bicara yang salah paham. sebel kan?
Selain bahasan ribet yang ada diatas, ada lagi nih fenomena unik lainnya, kalau mereka tau kamu bahkan belum punya pacar... entah kenapa dengan suka rela mereka menjodoh-jodohkanmu, menyemangatimu, dan meng-inspirasimu dengan cerita-cerita dan tindakan mereka... mau ga mau akhirnya terbawa suasana dan kacaulah kepribadianmu, ah maksudku kepribadianku yang juga mengalaminya.
Sebelum cerita-cerita diatas sebenarnya aku ga terlalu mikirin tentang hubungan-berhubungan antara cewe dan cowo atau bahkan pernikahan, kupikir aku belum dewasa untuk itu, selain itu juga perekonomian pribadi juga belum cukup mapan selain kerjaan yang juga luntang-lantung jadi rasanya belum pantas orang seperti aku bahkan untuk mencoba-coba berdekat-dekatan dengan cewe. meski kadang saat sakit terpikir-pikir juga andai ada yang merawat, meski kadang melihat teman terasa iri-iri juga, meski seringnya terasa sepi-sepi juga hidup tanpa ada yang dirayu, ditatap, dipuji, dan ..... (apa lagi ya?). Dan kadang-kadang juga terpikir kalau-kalau aku akhirnya jadi bujang tua, atau mungkin saat ga pedenya mungkin aku ini lelaki yang kurang menarik di mata cewe. entahlah...
Setiap hari berkumpul dan dibahasin dengan hal yang sama seperti ini jujur membuatku stress... kapan masyarakat sosial berhenti membahasnya dihadapanku, atau mungkin sudah tidak ada jalan kembali saat berada diusia ini.
Yang jelasnya... lebih baik semuanya berjalan seperti ini apa adanya...
Aku ga bisa mempertaruhkan harga diri untuk mengejar permintaan sosial, menikah itu menyulitkan kalau prinsip, pendirian, cita-cita, dan tujuan hidup yang dimiliki masing-masingnya berbeda, menurutku...
Dan berpacaran itu buang-buang waktu, bahkan lebih membuang waktu daripada maen game.
Btw, menyesalkah aku kalau-kalau prinsipku ini justru membuatku pada akhirnya menjadi Bujang Tua beneran?
merayu cewe itu sulit, memahaminya juga, rumit...
No comments:
Post a Comment
what do you think of?